Curug Citambur adalah curug yang berada di Desa Karang Jaya, Kecamatan Pasir Kuda, Pagelaran, Cianjur Selatan, Merupakan salah satu air terjun dari sekian banyak air terjun yang ada di kecamatan tersebut. Menurut warga jika kita berkunjung kesana pada saat musim hujan, pada saat itu debit air meningkat maka suara yang di timbulkan oleh benturan air dengan bebatuan sekitar curug akan mengeluarkan suara seperti genderang yang di tabuh, oleh sebab itu curug tersebut dinamakan Curug Citambur, Curug Citambur Berada disekitar area persawahan warga setempat, waktu saya kesana padi sedang mulai berbunga sehingga pemandangan sekitar tampak hijau...................
Untuk menuju kesana ada dua jalur alternatif, yang pertama bisa melalui Cianjur, yang kedua bisa melalui Bandung, karena saya berasal dari Tangerang tepatnya di Pasar Kemis, maka saya memutuskan untuk mengambil arah Cianjur, dengan rute sebagai berikut: Saya berangkat dari rumah kontrakan pukul 3.30 WIB melewati Pasar kemis, Tangerang, Serpong, Parung, Kota Bogor, Tajur, Ciawi, dan Puncak, sampai di puncak sekitar pukul 5.45 WIB, dan Saya beristirahat sejenak untuk minum Teh panas, karena udara terasa begitu dingin, lalu Saya melanjutkan perjalanan menuju Cipanas, Cianjur kota, sampai disini saya hampir salah arah, tapi jangan lupa ketika kita mulai bingung arah, jalan satu-satunya ya harus bertanya dengan warga setempat, lalu saya melanjutkan perjalanan nenuju Cianjur Selatan melalui Cilaku, Cibeber, Campaka, Sukanagara, sampai disini saya pun teringat jalan ini ternyata jalan yang saya lewati waktu pulang dari Curug Malela, lalu saya melanjutka perjalanan menuju Kecamatan Pagelaran, sampai disini anda pelan-pelan karena minim petunjuk arah dan anda harus jeli karena di sekitar sini ada pertigaan yang menuju Curug Citambur, Papan petunjuknya tidak begitu besar dan berwarna coklat sehingga tak mudah terlihat. O iya pesan saya begitu masuk jalan Cilaku isi penuh Tanky bahan bakar kendaran anda terutama pengendara sepeda motor karena sepanjang perjalanan anda tidak akan menemukan SPBU dijalan ini, Anda akan menemukan SPBU setelah memasuki Kecamatan Pagelaran, tapi tak usah khawatir yang jual bahan bakar eceran ada juga kok.
Setelah sampai di pertigaan ini (gak tahu nama pertigaannya) ada papan petunjuk arah, anda ambil arah kiri menuju Desa Karang Jaya, dari pertigaan ini kita akan menyusuri jalan yang berliku dan berbukit, tapi tak usah khawatir jalannya sudah bagus dan beraspal, sepanjang jalan kita akan disuguhkan pemandangan sawah yang membentang luas dan bukit-bukit yang menjulang tinggi, dan kita akan melihat begitu banyak air terjun di pinggiran bukit-bukit tersebut tapi aliran airnya kecil-kecil, perjalanan ini membutuhkan waktu kurang lebih satu jam. maka akan terlihat curug Citambur dari jalan sebelum kita memasuki kawasan wisata tersebut,Memasuki kawasan tersebut kita akan diminta membayar tiket sebesar Rp. 5.000,- di samping jalan tempat membeli tiket ada sebuah telaga yang banyak sekali ikan yang hidup di telaga tersebut, dari sini kita akan menempuh jalan sekitar 300 meter dengan kondisi jalan bisa dibilang cukup rusak, dan berbatu,
maka sampailah kita di Curug Citambur "Pesona Keindanan di Cianjur Selatan"..................
jangan lupa bayar parkir Rp. 2.000,- ya...........
Curug ini sangat indah karena merupakan air terjun +/- 40 meter, air yang turun sebagian menjadi uap dan embun sehingga lokasi sekitar curug menjadi sejuk, dan pakaian anda akan basah terkena uap air dari curug tersebut........................
waw.....................
Kamera pun tak luput dari terpaan uap air dari curug tersebut.............
Pemandangan disekitar Curug Citambur begitu indah.........................
Setelah puas menikmati dan bermain di Curug Citambur kini saatnya kita pulang, seperti biasa jalan berangkat dan pulang selalu melalui jalan yang berbeda, kali ini jalan pulang mencoba lewat Bandung, ya hanya sekedar untuk membandingkan jalan dari Cianjur dan jalan dari Bandung.
Keluar dari pintu gerbang Curug Citambur saya ambil arah kiri jurus bertanya pun dilayangkan, ketika masih di Kabupaten Cianjur jalan masih mulus dan beraspal hitam, tapi begitu kita memasuki jalan Kabupaten Bandung disini kita lihat perbedaannya.
Begitu memasuki Kabupaten Bandung Anda akan di suguhkan dengan jalan yang rusak dan berbatu, Anda harus sangat berhati-hati dijalan ini, waktu saya lewat jalan ini kita akan menemukan jembatan yang rusak dan ambruk yang belum diperbaiki, oleh warga dibuatkan jembatan dari batang kayu dan jika anda lewat jembatan ini kita diwajibkan membayar uang jembatan sebesar Rp. 3.000,-
Sepanjang jalan ini kita akan di suguhi pemamdangan alam yang sangat indah namun sayang tidak bisa menikmatinya karena jalanan sangat menanjak dan menurun dan kondisi jalan yang sangat rusak memaksa kita harus mengendara dengan extra hati-hati disini pun kita akan menemukan warga yang berjaga dan akan meminta kita membayar uang perbaikan jalan sebesar Rp. 2.000,-
Setelah jalan sekitar satu jam kita akan memasuki kebun teh Rancabali, dan disini jalanan mulai bagus,
Jalan mulai bagus namun masih harus hati-hati karena jalanan sedikit berpasir.
Sejauh mata memandang yang terlihat hanyalah hamparan kebun teh, pemandangan nampak seperti hamparan karpet berwarna hijau.
Inilah berbagai kondisi jalan yang akan di lewati, tanjakan dan turunan itu pasti
Pemandangan alam di kebun teh Sinumbra
Setelah berjalan sekitar dua jam sampailah di jalan raya Ciwidey. Dan ini adalah pintu gerbang kebun teh Rancabolang, Rancabali, dan Sinumbra.
Indannya pemandangan sepanjang jalan Ciwidey, hamparan kebun teh Rancabali menyejukkan mata.
Melepas lelah istirahat dulu di objek wisata Kawah Putih, mumpung sekalian lewat.
Dari sini langsung melanjutkan perjalanan menuju kota Bandung, sampai di kota Bandung ambil arah Cimahi, Padalarang, Cipatat, Cianjur, Cipanas, Puncak, Ciawi, Tajur, Kota Bogor, Parung, Serpong, Tangerang, dan Pasar Kemis, Sampai deh di rumah kontrakan jam 22.30 WIB, mandi dan istirahat, pagi hari mulai lagi aktifitas kita kembali bekerja.
Itulah sekelumit cerita pengalaman pertualangan hari ini, sampai jumpa lagi di petualanagan berikutnya.