Selasa, 16 September 2014

Sepenggal Kisah Perjalananku di Curug Malela

Curug Malela terletak di Desa Cicadas, Kecamatan Rongga-Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat, merupakan salah satu keindahan alam yang tersembunyi yang terletak di paling ujung Kabupaten Bandung Barat yang berbatasdan langsung dengan Kabupaten Cianjur.
Curug Malela dapat di tempuh dengan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat, untuk rute saya kurang tahu karena saya datang kesini hanya bermodalkan nekad dan sedikit menbaca rute di blog-blog sebelumnya, entah sudah berapa kali saya bertanya arah kepada penduduk setempat, yang jelas jangan segan-segan untuk bertanya.

Berangakat dari Tangerang hari Sabtu, 13 September 2014 pukul 04.00 WIB, melalui rute Serpong, Parung, Bogor, Tajur, Ciawi, Puncak, Cianjur, jalan raya Bandung dan ambil arah  Waduk Saguling,


                                  Pemandangan dari atas bukit jalan menuju Waduk Saguling


                                                Sampai di Waduk Saguling Kita narsis dulu sebentar


                                                     Mumpung lewat Waduk Saguling pasang gaya dulu


Disini saya akan sedikit bercerita tentang perjalanan saya................................
Jika ada rekan-rekan yang hendak datang ke sini usahakan mengikuti jalur utama yang sudah biasa dilewati oleh mobil-mobil angkot dan mobil-mobil warga setempat, jika ada yang menyarankan anda untuk menempuh jalur alternatif anda harus fikirkan 1000 kali lagi, walaupun jarak yang ditempuh lebih pendek tetapi jalan yang dilalui tidak bisa anda bayangkan, karena inilah yang terjadi pada saya, niatnya ingin sampai lebih cepat akhirnya mengikuti petunjuk warga untuk ambil jalan pintas dan ternyata jalannya mendaki dengan kondisi jalan yang sangat rusak ditambah lagi debu yang sangat tebal dan bebatuan karena yang lewat jalan ini truk-truk penanbang batu, dan yang jelas jalan ini jarang dilewati kendaraan bermotor roda dua, tidak hanya sebatas itu saja semakin keatas jalan semakin sempit dan berubah jadi jalan tanah merah setapak yang di kiri dan kanan terdapat jurang yang di tumbuhi tanaman pinus dan semak-semak tanaman sereh wangi, sejauh mata memandang yang terlihat hanya perbukitan, melewati jalan ini membutuhkan waktu sekitar 3 jam untuk sampai di jalur utama desa,

Inilah jalan pintas menuju Curug Malela

Sampai di jalan desa kita aka menemui plang yang mengarahkan kita ke kecamatan Rongga, dari sini perjalanan masih jauh masih sekitar 12 Km menuju pintu gerbang Curug Malela, sepanjang jalan di dominasi perkebunan teh yang sangat sejuk, disini tidak sempat ambil foto,

Setelah melewati perkebunan teh kita akan sampai di pintu gerban Curug Malela, disini kita wajib membeli tiket masuk seharga Rp. 5000,-/ orang, murah bukan !!!!!!.


Inilah pintu gerbang Curug Malela

Dari pintu gerbang ini kita masih harus melanjutkan perjalanan sekitar 2 sampai 3 Km dengan kondisi jalan yang sangat rusak,

 Jalan berbatu


Jalan tak beraspal

Jalanan tanah ini jika hujan bisa dilewati kendaraan bermotor gak ya?.................

Selanjutnya setelah melewati jalan-jalan yang kita lalui tadi, maka kita akan sampai di tempat pos terakhir, dan sekalian tempat penitipan motor, jangan lupa motor di kunci setang dan helm di titipkan ke penjaga warung,
Sambil melepas lelah kita foto dulu ya.............

Di depan warung ini ada papan kecil bertuliskan "Welcome to Curug Malela"

Pemandangan dihiasi pohon pinus dan sawah tadah hujan milik warga setempat


 Perjalanan masih harus dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar kurang lebih 1 Km,



 Dari kejauhan sudah terlihat Curug Malela yang akan kita Tuju.



 Perjalanan masih harus di lanjutkan......


 Semakin dekat semakit terlihat jelas,



Dan inilah Curug Malela yang banyak membuat orang penasaran 










Awas............. jika mau menaiki batu harus hati-hati, batu -batu disini agak licin.



Jika takut basah jangan lupa sepatunya di tenteng aja

Ya.............. inilah sepenggal petualanganku di Curug Malela, potensi keindahan alam tersembunyi di kabupaten Bandung Barat, untuk jalan pulang tak perlu di ceritakan lagi, karena perjuangannya sama seperti waktu berangakat, yang jelas sampai di Tangerang jam 03.00 WIB dini hari.

Saran dari saya, jika rekan-rekan hanya ingin sekedar rekreasi saya tidak menyarankan anda untuk datang kesini, tapi jika hasrat petualangan rekan-rekan semua memanggil-manggil anda boleh mencoba perjalanan kesini.


Sekian dulu sepenggan kisah saya di Curug Malela, Sampai jumpa di postingan berikutnya.....................



Tidak ada komentar:

Posting Komentar